Buah pikir: Hidup tak harus selalu jadi Protagonis


Hidup itu menarik, hidup itu penuh dengan sesuatu yang membuat kita berfikir tentang sebab dan akibat. Hidup membuat kita memilih harus mengambil peran yang mana.

Hidup.. Gue sangat mengagumi dinamika kehidupan terutama pola pikir orang-orang disekitar gue.

gue pernah mendengar sebuah kalimat “Selalu ada kebaikan didalam diri seseorang” kalimat ini membuat beberapa orang berusaha memiliki pandangan positif terhadap orang lain. Sedangkan gue lebih gemar berpendapat “walau setitik, tentu ada nilai jahat didalam dirinya” Pandangan ini membuat gue berhati-hati, membuat diri gue selalu membuat plan B jika terjadi sesuatu diluar dugaan. Hal ini membuat gue tidak mempercayai seseorang 100% bahkan pada diri gue sendiri. Pandangan gue yang seperti ini tentu tidak timbul tanpa sebab, ini terjadi karna sebuah pengkhianatan yang berkali-kali. Gue dulunya seseorang yang menjunjung tinggi Cinta dan Kasih, bahwa semua orang adalah baik. Namun, sekarang gue lebih realistis. Dia akan baik dengan bintang diatasnya, semacam syarat dan ketentuan dalam sebuah undian produk. “Menangkan Hadiah jutaan rupiah*”

iya, hidup memang lucu.

Gue juga percaya bahwa Hidup gak selalu harus jadi Protagonis, ada kalanya kamu harus Egois. 

Gue sangat suka kalimat ini, menjadi egois sesekali, mementingkan diri sendiri sesekali tanpa menginjak hak orang lain, mengambil sikap atas kemauan diri sendiri tanpa peduli pendapat orang sebab kamu tidak bisa jadi malaikat, bahwa warnamu tidak bisa selalu putih atau menjadi warna warna yang orang inginkan. Kamu berhak dan punya otoritas terhadap warnamu sendiri.

Contoh Kasus: Kawan gue selalu membantu kegiatan di perkumpulannya, suatu ketika dia tidak mau membantu, dia merasa lelah dan jenuh, dia punya urusan lain, dia merasa bahwa dia butuh waktu sejenak untuk menenangkan fikiran. Dia bilang dia tidak bisa membantu teman-temannya tapi respon yang dia dapat lebih manis dari si manis jembatan ancol. Dia di maki-maki, disebut sama saja dengan orang lain, disebut pengkhianat, disebut bukan teman sejati. Dia terhenyak, diam dan merefleksi diri. dia merasa seperti yang lalu tak pernah nampak, seperti harus selalu ada. Dia jadi bingung dan bimbang  tapi hatinya makin kukuh tak mau bantu.

Lalu apa pandangan gue? Jangan bantu. lakukan apa yang mau kamu mau lakukan, egoislah, hidup gak harus selalu protagonis. Kenapa harus mengabdi terhadap mereka yang hanya menganggap teman jika dibantu, mengapa harus mengabdi terhadap mereka yang tidak menghargai keputusanmu, mengapa harus mengabdi pada sesuatu yang tidak pernah menanyakan kenapa tapi lebih senang menghakimi.Ikuti kata hatimu, jika ragu maka tinggalkanlah.  Mengabdilah pada sesuatu yang kau tahu memang kewajibanmu untuk mengabdi: Tuhan, Orangtua, Keluarga, Negara.

Mungkin, jika versi gue yang 4 tahun lalu baca artikel ini, gue akan komen segala komen negatif, gue akan membela mereka semua, gue akan berdiri tegak, gue akan mengorbankan segalanya agar tetap menjadi teman sejati. Tetapi, gue yang sudah tau rasanya berdiri sendiri padahal yang gue lakukan adalah untuk membela mereka, gue yang sudah tau rasanya tidak dipedulikan saat gue dipukulin, gue yang dimaki setelah dipukulin dan dibilang baper tanpa mereka tanya kenapa pertengkaran terjadi padahal itu terjadi karna gue membela mereka, gue yang terlalu sering jadi protagonis, Kini gue membuat artikel seperti ini.

Hidup memang lucu.  Bijaklah dengan hidupmu. Belajarlah memprioritaskan apa yang perlu diprioritaskan. Jika dengan orang lain dia begitu maka tak menutup kemungkinan dia akan begitu denganmu, cermatilah dan hati-hati.

Sesekali, Egoislah. 

#inihanyabuahpikiransaya

 

10 Comments

  1. Waaaah bener banget. Dan saya palimg setuku sama bagian ini:

    “Sedangkan gue lebih gemar berpendapat “walau setitik, tentu ada nilai jahat didalam dirinya” Pandangan ini membuat gue berhati-hati, membuat diri gue selalu membuat plan B jika terjadi sesuatu diluar dugaan. Hal ini membuat gue tidak mempercayai seseorang 100% bahkan pada diri gue sendiri.”

    1. Anyeong haseooooooooooooo SALAM KENAAAAAALLLLLLL hai hai haiiiiiii Terimakasih sudah sukaaaaa… btw kok pada bisa sih tema wordpressnya gitu.. di muka langsung ada banyak, punya saya kan slide by slide… itu pake apaaaaa

  2. Mungkin kalau gw baca ini empat tahun lalu…

    Bubarkan Pergagal !! Mereka berlindung diketiakmu wahai Protagonis tulen.

    iya, empat tahun silam haha

Tinggalkan Balasan ke Juman Bin Wastono Batalkan balasan